Mutu beton sangat tergantung dari proses produksi dan perawatannya. Setiap batch adukan beton, meskipun dibuat di dalam batching plant yang sama dengan desain campuran yang sama, pasti akan mendapatkan hasil kekuatan yang berbeda-beda. Oleh karenanya, pada pelaksanaan konstruksi beton, beton yang dicor harus selalu evaluasi kualitasnya. Di sini akan dijelaskan cara evaluasi kekuatan beton berdasarkan Peraturan Beton Indonesia 2003. Kata-kata yang digunakan di sini lebih disederhanakan dan tidak sama dengan yang ada di Peraturan namun tidak mengubah arti.

Frekuensi Pengujian

Pengambilan contoh uji beton harus diambil:

  1. Satu contoh uji perhari, atau setiap 120 m3 beton, atau setiap 500m2 permukaan lantai atau dinding.
  2. Jika dengan cara no 1 di atas hanya didapatkan kurang dari 5 uji untuk keseluruhan volume total beton, maka uji kekuatan harus diambil dari 5 adukan secara acak.
  3. Jika volume total beton kurang dari 40m3, maka tidak perlu pengujian jika bukti terpenuhinya kekuatan tekan disetujui oleh pengawas.
  4. Suatu uji kuat tekan adalah nilai rata-rata dari 2 contoh uji silinder dari adukan beton yang sama pada umur 28 hari.

Kriteria Penerimaan Beton di Laboratorium

Kuat tekan beton dinyatakan memenuhi syarat bila dipenuhi 2 hal dibawah ini:

  1. Setiap nilai rata-rata dari 3 uji yang berurutan minimal sama dengan fc’
  2. Tidak ada nilai uji kuat tekan yang dihitung sebagai nilai rata-rata dari 2 hasil uji mempunyai nilai di bawah fc’ lebih dari 3,5 MPa

Kriteria Penerimaan Beton di Lapangan

Jika diminta pengawas, maka uji kekuatan beton yang dirawat di lapangan harus dilaksanakan.

Jika hasil uji kuat tekan beton yang dirawat di lapangan kurang dari 85% dari kuat tekan beton yang dirawat di laboratorium, maka prosedur untuk perlindungan dan perawatan beton harus diperketat. Batas 85% ini tidak berlaku bila kuat tekan beton yang dirawat di lapangan melebihi fc’ sebesar minimal 3,5 MPa.

Pengujian pada Umur di bawah 28 Hari

Pengujian bisa dilakukan pada umur di bawah 28 hari bila dipandang perlu untuk mendapatkan perkiraan kekuatan beton secara dini. Untuk itu pengujian bisa dilakukan pada umur 3, 7, dan 14 hari. Grafik di bawah ini menunjukkan perkiraan perkembangan kekuatan beton dari 3 sampai 91 hari menurut SNI-T-15-1990-03 Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal yang dinyatakan sebagai persentase terhadap kuat tekan beton pada umur 28 hari.

Perkembangan Kekuatan Beton