Dalam perancangan komponen struktur beton bertulang, beton diasumsikan hanya menerima beban tekan saja. Dengan demikian, mutu beton selalu dikaitkan dengan kemampuannya dalam memikul beban tekan (atau istilahnya kuat tekan).

Penentuan kuat tekan beton dapat diperoleh melalui pengujian tekan di laboratorium. Benda uji yang digunakan biasanya adalah:

  1. Benda uji silinder diameter 150 mm x tinggi 300 mm (ASTM C-39)
  2. Benda uji kubus ukuran 150 mm (BS-1881)

Kuat beton yang diperoleh dari benda uji silinder berbeda dengan kuat beton yang diperoleh dari benda uji kubus. Ada beberapa referensi yang memberikan hubungan antara kuat tekan silinder dengan kuat tekan kubus.


a. Menurut A.M. Neville, “Properties of Concrete”, 3rd Edition, Pitman Publishing, London, 1981.

Kuat tekan silinder (MPa)

7,00

15,50

20,00

24,50

27,00

34,50

37,00

41,50

45,00

51,50

Kuat tekan kubus (MPa)

9,21

20,13

24,69

28,16

29,67

37,10

39,36

43,68

46,88

53,65

Ratio silinder / kubus

0,76

0,77

0,81

0,87

0,91

0,93

0,94

0,95

0,96

0,96

b. Menurut ISO Standard 3893–1977 (E)

Kuat tekan silinder (MPa)

2,00

4,00

6,00

8,00

10,00

12,00

16,00

20,00

25,00

30,00

35,00

40,00

45,00

50,00

Kuat tekan kubus (MPa)

2,50

5,00

7,50

10,00

12,50

15,00

20,00

25,00

30,00

35,00

40,00

45,00

50,00

55,00

Ratio silinder / kubus

0,80

0,80

0,80

0,80

0,80

0,80

0,80

0,80

0,83

0,86

0,88

0,89

0,90

0,91

c. Menurut BS.1881

Rasio kubus / silinder = 1,25 untuk semua kelas mutu

Di samping itu, kadang-kadang dipakai juga benda uji silinder yang memiliki diameter yang berbeda dengan standar, namun perbandingan antara diameter dengan tingginya tetap diusahakan 1:2. Benda uji dengan diameter lebih kecil seringkali digunakan untuk pengujian beton dengan kuat tekan yang sangat tinggi (di atas 50 MPa) supaya kapasitas alat uji yang dibutuhkan tidak terlalu besar. Korelasi kuat tekan untuk masing-masing dimensi benda uji dapat dilihat pada tabel di bawah ini (Ref “Concrete Manual”, United States Bureau of Reclamation, 7th Edition, 1963).

Ukuran silinder (mm)

50 x 100

75 x 150

150 x 300

200 x 400

300 x 600

450 x 900

600 x 1200

900 x 1800

Kuat tekan relatif

1,09

1,06

1,00

0,96

0,91

0,86

0,84

0,82

Untuk benda uji silinder dengan perbandingan tinggi terhadap diameter (L/D) yang berbeda harus dikoreksi sesuai tabel di bawah ini (Ref ASTM C-42).

Ratio (L/D)

2

1,75

1,5

1,25

1,1

1

0,75

0,5

Faktor koreksi kekuatan

1,00

0,98

0,96

0,94

0,90

0,85

0,70

0,50

Kuat tekan relatif thd silinder standar

1,00

1,02

1,04

1,06

1,11

1,18

1,43

2,00

Sumber : Bahan kuliah “Advance Reinforced Concrete”, Pasca Sarjana Teknik Struktur UI